Sabtu, 13 Desember 2008

Lo9o ? = Livina

Ada apa dengan logo dan Grand Livina?
Bagi para Logomaniax, Joni Balbo yakin Anda sudah paham dengan judul posting dan ilustrasi di atas, sedangkan postingan kali ini hanyalah intermezzo ala Zibalbo, karena menurutku dibalik proses pembuatan setiap karya selalu penuh cerita suka dan duka, sehingga mengabadikannya dalam sebuah postingan wajib dilakukan, untuk mengenang “suatu peristiwa” dan dari sanalah kita belajar banyak darinya…

Sayembara desain logo dengan hadiah sebuah mobil Grand Livina semakin mengukuhkan dan membuktikan bahwa ide dan kreatifitas dalam sebuah logo benar-benar mendapatkan penghargaan dan apresiasi tertinggi. Janji dan iming-iming yang bikin ngiler dari PT. POS Indonesia telah membuat para pelaku dunia desain grafis komunikasi visual Indonesia, baik amatir maupun profesional kali ini benar-benar terkesima, tertantang untuk larut dan ambil bagian di dalamnya…

Bagi Joni Balbo menuliskan tema postingan kali menjadi penting dikarenakan menurutku sayembara desain logo kali ini benar-benar spektakuler baik dari segi hadiah, persiapan penyelenggaranya, brief yang njlimet dengan pengiriman karya yang memenuhi kaidah standar, serta orang-orang yang terlibat dalam kepanitian di dalamnya.
Namun sayangnya untuk persiapan kompetisi ini Joni Balbo justru kurang maksimal dikarenakan rutinitas yang menyita waktu, celakanya lagi… ide untuk membuat logo muncul pada saat hari-hari terakhir, semuanya serba mendadak hingga akhirnya eksekusi logo kurang optimal, tapi demi sebuah perburuan; ramuan yang kurang optimalpun di jagokan juga… (namun desain ramuanku belum di publikasikan saat ini:)

Satu perburuan melewati banyak tantangan dan pengalaman, nah pengalaman inilah yang ingin Joni Balbo bagikan di Zibalbogallery, yaitu pada saat hari-hari terakhir ketika mengikuti kompetisi ini “SUNGGUH SUNGGUH TERJADI”

Satu hari terakhir sebelum kompetisi ini berakhir, ketika Joni Balbo mencari infraboard untuk syarat pengiriman karya di toko A di seputaran Malioboro, ternyata stok barang yang dimaksud sudah habis laris manis, dan usut punya usut menurut kabar dari seorang teman 2/3 hari yang lalu di toko tersebut yang mengantre untuk membeli infraboard seabrek, karna habis mau-gak mau harus muter-muter di toko2 besar di kota Jogja, dan jika ketemu dengan pelayannya selalu dengan jawaban yang sama… “banyak mas dari kemarin yang nyari itu… tapi di sini belum ada…” karena dah berusaha tp tetap gak ada akhirnya dengan media seadanya desainku tetap kuteruskan, (moga saja panitia memaklumi, ternyata cari infraboard warna hitam susahnya minta ampun…:(, dan ketika mencari media alternatif di toko B, kebetulan lagi ketemu dengan orang yang menanyakan barang untuk kompetisi yang sama (weleh…) karena merasa senasib; yah mending daripada masnya juga gak jd ngirim n cari infraboard bikin pusing tujuh keliling, akhirnya aku saranin seperti caraku membuat media alternatif untuk kompetisi ini...

Pas hari terakhir ketika lagi ngeprint di sebuah percetakan, ketemu lagi peserta yang bermaksud ngeprint desain untuk kompetisi yang sama, masih di tempat yang sama, ketika membayar di kasir bertemu pelayannya, lagi2 mbaknya berkomentar, “oh mas, ini untuk lomba logo itu ya? Mungkin masnya sudah kesekian ratus kalinya lho…” (weleh-weleh…).

Malamnya pas ngeposkan di kantor Pos Besar Jogja sekitar jam setengah 7malam, ketika lagi ngantre lagi-lagi ketemu anak gondrong ngobrol bareng sama aku… “masnya ngirim ke Bandung juga ya? Emang pos tutup jam berapa mas? ketika Joni Balbo bertanya dengan petugas pos, banyak yang ngirim ya mbak?” Eh mbaknya malah tersenyum: ), karena ternyata di belakangnya banyak tumpukan amplop berukuran besar. Hemm… ini baru di Jogja (mungkin bisa mewakili Indonesia kecil) bisa dibayangkan berapa peserta dari seantero pelosok negeri ini… wah-wah.. sepertinya PT. Pos Indonesia benar-benar bisa memecahkan REKOR sayembara desain logo dengan jumlah peserta terbanyak kali ini…

Dan baru kali ini… di injury time Joni Balbo bertemu dengan serentetan peserta yang mengadu nasib lewat sebuah ajang kompetisi yang sama pula. Dari pertemuan tersebut, Joni Balbo yakin semuanya pasti punya misi dan pengharapan yang sama pula, yaitu jadi pemenang dan membawa pulang Grand Livina, tapi… bukan bermaksud pesimis, tentu juga Kita harus sadar bahwa persaingan didalamnya semakin ketat pula… So… kesimpulannya sekarang; bukan persoalan menang atau kalah lagi, tapi beruntung dan bersyukur bagi kita yang bisa menjadi bagian dalam sebuah kompetisi bergengsi ini…

Terakhir, semoga saja instansi baik negeri maupun swasta lainnya juga segera mengganti corporate identity, tentu agar kita bisa ambil bagian lagi di dalamnya…:)) So… mari berkompetisi dan mewarnai hidup ini agar lebih berarti…

Baca juga postingan Joni Balbo tentang Logomaniax (klik disini).

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Masuk MURI atau masuk rekor dunia y?.....

Itu menandakan para desainer Indonesia tdk pernah lelah untuk terus berkreasi(atau karena hanya iming2 grand livina seperti saya y? hehe...)

Mudah2an hadiah yg dijanjikan memang benar2 ada... amien.....adietsign

Anonim mengatakan...

Dua-duanya kalee...

Menandakan? mungkin bisa iya, bisa juga tidak, tergantung kepentingan masing-masing pastinya...

Amin, gak dapat hadiah pertama, hadiah hiburan juga gpp lah...:) amin

Anonim mengatakan...

pengen ikutan sih.. cuma kayaknay lum PD. he..he.. dah telat jg.

Anonim mengatakan...

mas blognya dah ku-link do blog-ku... gantian ya.. makasih...

Anonim mengatakan...

buat mas isdiyanto, sbenarnya bukan persoalan menang atau kalah, yg penting berpartisipasi n melatih PD dr awal, tp kl memang gak bisa, ya ga usah dipaksakan:)kl soal telat, mungkin masalah manajemen waktu aja yg perlu dibenahi... (meski aku juga hampir telat, karna ngirim karya di injury time:)

thx untuk ngelinknya

Anonim mengatakan...

haha.. jadi inget, di malang kan cuma ada 1 universitas yang ada jurusan diskomvisnya, so barang infraboard adalah barang yang unidentified alias banyak orang yang gak tau. nyari dari pagi sampe malem, mulai kios potokopi sampe toko bangunan gedi, dalam kota sampe luar kota, duhh.. gak nemu2 juga, dan kesimpulannya saya gak ikut kompetisi ini gara2 gak dapet infraboard itu kang...

nggeh kulo namung saget ndungak'ake, mugi-mugi mas2 sing rekoso lan sampun senior2 meniko saget menang wonten kompetisi meniko, amien.. :)

o ia, salam kenal buat semuanya..
dan izinkan saya untuk bisa menjadi teman baru dengan anda-anda semua, trims..

Anonim mengatakan...

Salam kenal mas, tp jangan anggap aku senior, aku juga baru belajar kok, kita disini sama2 belajar untuk menjadi lebih baik:)

He.he.. ternyata banyak yg mengalami kasus yang sama rupanya…
Buat mas Ardani, sebenarnya gak cuma di Malang aja bos, di Jogja yang jurusan diskomvis seabrek, saat lomba posindo berlangsung infraboard menjadi barang rebutan n super langka.. apalagi yang warna hitam… wuh… susahnya minta ampun
Wah, ga jd ikut sayang sekali bos.. aku ngirim tp gak pake infraboard, pake media alternative, moga aja panitia memaklumi

Nggih mas, amin… matur nuwun donganipun.